Tuesday, September 13, 2011

God Is Watching Us From A Distance

Hallo guys, it's 02:37 AM , and I'm dumped here in my room doing nothing, but blogging. Baiklah pagi ini gue akan membahas masalah yang sangat sensitif. Gue tau mungkin ini hanya akan membuat orang benci, marah, bahkan mengadili gue dengan seenaknya. I don't care, you know. I just want you guys to know what's on my mind. I'm just, hell yeah, getting fed up with what happened lately.

Okay semua ini bermula dari BBM seorang temen deket gue bernama Fauzi yang beragama Islam. Dia tiba-tiba BBM gue dan bilang kalo dia nangis. Gue kaget dong ya lalu bertanya kenapa doi nangis. Gile lo! Cowok badan gede, muka sangar nangis tiba-tiba, itu ajaib loh -_- Terus dia suruh gue buka sebuah account Twitter (namanya gue rahasiakan agar tidak mengundang amarah massa). Dia bilang ke gue "gue benci dis tentang perbedaan agama gini" Kemudian gue bukalah account itu dan betapa terkejutnya gue membaca tweet2nya yang gue anggap sangat amat tidak pantas. Account itu sangat melecehkan agama Islam. Benar2 melecehkan Islam sampai2 tega menyuruh orang2 untuk keluar dari Islam karena dianggap agama yang, yah begitulah. Hard to say. Entah apa motif adminnya. Tapi jujur gue amat sangat kecewa sebagai seorang NON MUSLIM. Bagaimana bisa sih seseorang membuat sebuah account di Twitter, yang bisa dibaca oleh seluruh khalayak umum, yang bisa menyulut amarah setiap orang, hanya untuk menjelek-jelekkan suatu agama?!

Gue cukup heran dengan perbedaan agama yang sekarang bener2 menyulut kemarahan tiap individu. Menurut gue, setiap agama itu pasti ada jahat dan baiknya. Kenapa gue bilang gitu? Gue gamau munafik, let's think out of the box, nothing's perfect in this world, right? Termasuk agama. Gue yakin setiap agama mengajarkan tentang kebaikan. Tetapi di satu sisi, mereka kadang ga lepas dari pembawa kejahatan. Pembawa kejahatan dalam arti : ajaran yang diberikan oleh suatu agama disalah artikan oleh penganutnya dan dijadikan "tameng" untuk keselamatan diri mereka sendiri. Pernah ga si terlintas di benak kalian, manusia sebenarnya adalah sumber utama masalah ini? Sekarang coba kita pikir secara logika. Al-quran ataupun Kitab Suci itu hanyalah sebuah benda mati. Benda mati yang berisikan ajaran-ajaran yang diyakini berasal dari Tuhan. Selanjutnya, yang mengartikan isi ajaran tersebut adalah MANUSIA. Manusia itu selalu punya pendapat masing-masing. 2 orang membaca 1 Kitab Suci atau Al-quran aja belum tentu nanti mereka mempraktekkan dan mengartikan ajaran itu dengan cara yang sama, apalagi ratusan ribu orang ?! Membaca satu buah ajaran yang hanya dicetak dalam jumlah banyak, dan berharap setiap orang yang membaca akan mengartikan ajaran itu dengan arti yang sama, DUDE THAT'S IMPOSSIBLE. Dan disinilah sebenarnya letak masalahnya. Ajaran-ajaran itu disalah artikan oleh oknum2 yang tidak bertanggung jawab dan akhirnya menyebar dan tumbuh menjadi sebuah kepercayaan yang akhirnya dipercayai oleh orang banyak yang juga menganut agama dengan ajaran itu. People don't give a damn whether it's right or wrong, they just do what others do, they just believe in what most people believe in. Believe it or not, that's the truth.

Jujur gue sedih banget sama pendapat orang-orang tentang agama Islam. Mereka bilang Islam jahat lah, Islam ga bermoral lah, Islam inilah itulah. Semua itu timbul hanya karena perbuatan orang-orang Islam "jahat" yang melakukan segala hal dengan mengatasnamakan Islam, sehingga akhirnya masyarakat memiliki pandangan jelek tentang Islam. Jujur ya buat gue ini sangat amat menyedihkan. Kalian tau, dalam hidup gue hampir seluruh orang-orang yang bermakna buat gue adalah orang Islam. Sahabat gue dari umur 5 tahun beragama Islam. Sahabat gue dari kelas 6 SD beragama Islam. Sahabat gue di SMA dan kuliah mayoritas Islam. Lalu saudara dari bokap gue pun Islam. Mereka menganut Islam kok, agama yang mungkin selama ini dianggap sebagai agama teroris. But you know what, they're all very kind. They're the finest ones. Gue gatau apa rasanya seandainya gue ada di posisi mereka dan mendapatkan bahwa agama gue lah yang diolok-olok, dijadikan public enemy, bahkan dibuatkan sebuah account twitter hanya untuk dipermalukan. Gue mengakui memang ada penganut Islam yang jahat, tapi jangan lupain bahwa ada penganut Islam yang juga baik. Begitu juga agama lainnya. Pasti dalam setiap agama, akan ada oknum jahat dan oknum baik. Gausah munafik, itu adalah hukum alam. Setiap ada kebaikan, pasti selalu ada cobaan kejahatan. Bener kan? Terus kenapa kita ga mencoba buat bersama-sama memerangi kejahatan dalam beragama tersebut? Gausa kita berangan-angan mengubah dan memberantas kejahatan agama di seluruh dunia, cukup mulai dengan memberantas kejahatan agama dalam diri kita sendiri. Contohnya dengan tidak menjelekkan agama lain. Start from yourself to make something big. Change yourself first before you want to change this whole world.

Tadi gue juga mendengar pendapat dari seorang teman yang mengatakan lebih baik agama dihapuskan. Gue kurang setuju dengan pendapat itu, tapi gue mengerti maksud teman gue itu baik. Mungkin dia merasa bahwa agama itu hanya menimbulkan pertengkaran karena setiap orang merasa memiliki Tuhan-nya masing-masing. Tapi sekali lagi, ini bukan salah agamanya, tapi ini salah orang-orang yang menginterpretasikan ajarannya. Sekalipun sekarang agamanya dihapuskan, namun jika orang-orangnya tetap seperti sekarang yang merasa dirinya paling benar, ga akan mengubah apapun. Tenggang rasa, itulah yang sebenarnya sangat kita butuhkan saat ini. Dan cara berfikir yang logis. Maksud gue dengan itu adalah : setiap ajaran agama itu memang dibenarkan, tapi jika itu memberi pertentangan dalam hati kecil kita, maka kita harus pertanyakan kembali apakah itu benar atau tidak. Jika setiap orang mulai berfikir secara logis dengan hati nurani dan ga menelan mentah2 apa yang agama ajarkan kepada mereka, gue yakin dunia akan jauh lebih damai dan harmonis. Sekali lagi kawan, gaada yang sempurna di dunia ini, sekalipun agama.

Akhir kata gue berharap tulisan gue bisa dibaca oleh orang-orang dan menyentuh hati mereka. Gue harap suatu saat gue ga akan berada di posisi dimana gue harus berpisah atau bahkan harus menyakiti sahabat2 dan saudara2 gue yang beragama Islam hanya untuk mempertahankan diri gue sendiri. Amin.

And the last thing I want you guys to contemplate :
Do you ever think that God now is watching us and crying for what happened to His Children?

From A Distance - Bette Midler

From a distance the world looks blue and green,
and the snow-capped mountains white.
From a distance the ocean meets the stream,
and the eagle takes to flight.

From a distance, there is harmony,
and it echoes through the land.
It's the voice of hope, it's the voice of peace,
it's the voice of every man.

From a distance we all have enough,
and no one is in need.
And there are no guns, no bombs, and no disease,
no hungry mouths to feed.

From a distance we are instruments
marching in a common band.
Playing songs of hope, playing songs of peace.
They're the songs of every man.
God is watching us. God is watching us.
God is watching us from a distance.

From a distance you look like my friend,
even though we are at war.
From a distance I just cannot comprehend
what all this fighting is for.

From a distance there is harmony,
and it echoes through the land.
And it's the hope of hopes, it's the love of loves,
it's the heart of every man.

It's the hope of hopes, it's the love of loves.
This is the song of every man.
And God is watching us, God is watching us,
God is watching us from a distance.
Oh, God is watching us, God is watching.
God is watching us from a distance.

No comments:

Post a Comment